Medan-andalas Komisi X DPR RI mengunjungi Sekolah Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YP SIM) di Jalan T Amir Hamzah, Medan Sunggal, Rabu (25/2). Kedatangan belasan Anggota DPR RI yang dipimpin oleh Ir H Nuroji itu untuk melakukan kunjungan kerja, temu ramah sekaligus melihat secara langsung sekolah yang menerapkan pendidikan multikultural dan toleransi beragama itu.
“Berbicara soal multikultural dan toleransi beragama, rasanya lebih nyata hari ini kita bisa melihat secara langsung apa yang sudah dilakukan oleh dr Sofyan Tan. Kesenjangan sosial ekonomi tidak terlihat di sekolah ini. Saya tidak mengerti bagaimana caranya Sofyan Tan dan guru di sini bisa mewujudkan semua ini selama 27 tahun,” kata Nuroji saat menyampaikan sambutannya.
Politisi asal daerah Jawa Barat ini mengatakan perhatian dari pemerintah atau negara mungkin saja bisa luput, namun niat dan peran sekolah swasta lainnya juga sangat diperlukan untuk mewujudkan pendidikan multikultural ini.
“Saya berharap nanti akan banyak orang berbuat seperti Sofyan Tan sehingga miniatur Indonesia atau sekolah seperti ini akan ketemu di mana-mana. Di daerah saya sendiri sekolah seperti ini tidak banyak,” kata Nuroji.
Di hadapan para siswa dan guru YP SIM, Nuroji juga menyampaikan bahwa kunjungan kerja yang dilakukan ke sejumlah provinsi ini sesuai dengan program kerja yang salah satunya adalah melakukan pengawasan terhadap program pemerintah, pelaksanaan anggaran, dan beberapa penerapan aturan undang undang.
“Ini adalalah tugas resmi dilakukan oleh Komisi X yang membidangi masalah pendidikan, kebudayaan, pemuda, olahraga, dan pariwisata,” ucap Nuroji.
Sementara itu, Ketua Pembina YP SIM Sofyan Tan mengatakan pendidikan multikultural di YP SIM sudah didesain dalam bentuk buku atau kurikulum yang bisa menjadi tambahan referensi bagi Kementerian Pendidikan.
“Beberapa waktu lalu Pak Anies Baswedan sebelum menjadi Menteri Pendidikan pernah berkunjung ke sekolah ini. Beliau datang secara khusus untuk mengenal lebih jauh tentang pendidikan multikultural. Ternyata kunjungan beliau membawa berkah. Setelah pulang kini beliau telah menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,” ungkap Anggota DPR RI ini.
Anggota DPR RI lainnya, Esti Wijayati menyampaikan, jika pendidikan multikultural bisa diterapkan di banyak tempat tentunya kekhawatiran tentang beberapa hal maupun ketika berbicara tentang NKRI bisa menjadi satu cara untuk menjaga republik ini.
“Semoga YP SIM bisa menularkan pendidikan multikulturalnya ke berbagai wilayah. Saya juga bisa melihat kedekatan para siswa di sini yang tidak lagi berpikir tentang agamanya apa, rasanya apa, maupun kaya dan miskin,” ujarnya. (SIONG).
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...