Profil Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda


Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda didirikan pada tanggal 25 Agustus 1987 oleh dr Sofyan Tan, seorang pemuda Tionghoa yang berasal dari desa Sunggal. Lokasi sekolah ini terletak di atas pertapakan yang terselip di ujung sebuah gang. Namanya Gang Bakul, Desa Sunggal, Medan. Gedung Sekolah Sultan Iskandar Muda  berdiri di atas tanah sawah yang sudah tidak bisa dimanfaatkan lagi, dengan luas kurang lebih 1.500 m2.  Sekolah  yang terletak di pinggiran kota Medan ini dibangun sebagai bentuk realisasi dari mimpi seorang Sofyan Tan. Jika Martin Luther King di Amerika Serikat bermimpi suatu saat warga kulit hitam bisa punya hak-hak yang setara dengan warga kulit putih lainnya, mimpi  pendiri Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda kala itu adalah agar suatu saat anak-anak miskin bisa bersekolah di sekolah yang bermutu

Sekolah  ini didirikan sebagai media  untuk mengatasi persoalan prasangka dan cara pandang yang streotipik padahal  sesungguhnya perbedaan suku, agama, ras adalah hal yang harus di syukuri. Sebagaimana bangsa Indonesia yang berbhinneka Tunggal Ika. Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda memiliki visi mendidik generasi muda Indonesia menjadi manusia yang cerdas, religius, humanis  dalam bingkai kesetaran dan keberagaman. Untuk mewujudkan visi tersebut maka pendidikan multikultural dan program anak asuh menjadi program unggulan yayasan ini. 

Penerapan Pendidikan Multikultural di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda  dilaksanakan dengan berbagai langkah kegiatan yaitu: (1) Doa Lintas Agama pada Kegiatan belajar mengajar di kelas dan upacara nasional, perayaan hari besar agama atau kegiatan pengayaan siswa, (2) Pengintegrasian nilai-nilai multikultural dalam setiap pembelajaran. (3)  Mengadakan Kelas Agama Bersama  dengan  mengadakan diskusi dan dialog  siswa lintas agama  untuk  membahas topik tertentu dan difasilitasi guru lintas agama yang bertujuan menanamkan ajaran agama yang inklusif.(4) Kegiatan Ekstrakurikuler mengasah kemampuan literasi, seni, dan berpikir kritis yang berbasis pendidikan multikultural seperti Klub Sinematografi, Simpul siswa, Grup musik etnik modern, disamping kegiatan ekstrakurikuler lainnya seperti bidang olahraga ( Basket, Futsal, Anggar, Volly, Badminton, Atletik, Tennis meja).   (5) Klub Penelitian sains dan ilmu sosial, (6)Kurikulum nasional yang dikembangkan sesuai dengan visi dan misi sekolah, terintegrasi.

Program lain yang ada di Yayasan Perguruan  Sultan Iskandar Muda adalah memberikan akses pendidikan bagi semua orang tanpa membedakan suku agama dan ras serta tingkat sosial ekonomi melalui program anak asuh silang berantai. Anak asuh diseleksi dari keluarga miskin dan  punya potensi kecerdasan (tes akademik dan  psikotes)  tanpa membedakan latar belakang suku dan agama. Orangtua asuh memilih calon anak asuh yang berbeda suku dan agama untuk menghapus prasangka dan stereotip rasial.  Mantan anak asuh  jika kelak sukses  secara ekonomi diharapkan menjadi orangtua asuh (kesinambungan). Anak asuh mendapat afirmasi dalam penampilan.   Kemudian adanya pengurangan uang sekolah bagi siswa yang kurang mampu. Siswa yang berhasil  masuk kuliah di PTN disediakan program Sofyan Tan Scholarship.

Dilihat dari perkembangan jumlah  siswa dan tenaga pendidik,   terjadi perkembangan yang cukup pesat.   Pada tahun 1988 sewaktu memulai  sekolah beroperasi jumlah lokal yang ada untuk kegiatan belajar dan administrasi ada 11 lokal dan jumlah siswa hanya 171 orang dengan jumlah guru 15 orang. setelah 30 tahun  usia sekolah terdapat 76  ruang belajar,  jumlah siswa 3200 orang serta jumlah guru dan pegawai sebanyak 205 orang Disamping itu fasilitas lainnya  yang ada antara lain  laboratorium (Komputer, Fisika, Kimia,Biologi, IPA, Bahasa Inggris), Rumah Ibadah ( Mesjid, Gereja, Vihara, Pura), Auditorium Bung Karno, Ruang kepala sekolah, Ruang guru, Kantin, Perpustakaan, Klinik Sekolah, Parkir, Ruang Musik, Radio Keberagaman, Ruang musik, Ruang multi media, Kolam renang, laboratorium kewirausahaan yang dinamakan Simmart, Semuanya ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas peserta didik  baik dalam  pengetahuan, keterampilan serta berkarakter dan mencintai keberagaman bangsa  dalam suasana kebersamaan.  Sebagai wujud dari kerja keras Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, maka pada tahun 2014 mendapar penghargaan  Maarif Award  dari Maarif institute, Anugerah Peduli Pendidikan  dari Menteri pendidikan dan Kebudayaan, dan Ormas Award bidang Pendidikan Tahun 2018 dari Kementerian Dalam Negeri.






Copyright © Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM).
Designed by ODDTHEMES Shared By Way Templates