Persahabatan Itu Tak Kenal Pensiun

Foto: Ketua Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda, dr. Sofyan Tan dan Ketua YPSIM, Finche Kosmanto, SE, M. Psi berfoto bersama guru, karyawan, dan dosen Universitas Satya Terra Bhinneka dalam acara halalbihalal, di Kantin Sekolah, Minggu (30/4).


Guru dan karyawan sekolah swasta bisa pensiun karena terikat aturan lembaga pendidikan tempat mereka bekerja, tapi persahabatan, tak kenal istilah pensiun. "Karena itu dalam setiap acara halalbihalal, kita selalu mengundang para pensiunan guru dan karyawan sebagai wujud bahwa persaudaraan tak boleh putus," ujar Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM), dr. Sofyan Tan saat memberi sambutan dalam acara halalbihalal yang diadakan YPSIM di Lantai 2 Kantin Sekolah, Minggu (30/4). Acara rutin tahunan itu di hadiri sekitar 400 orang. Mereka adalah guru, dosen, karyawan Universitas Satya Terra Bhinneka, dan sejumlah pensiunan guru dan karyawan.

Hadir dalam acara itu anggota Dewan Pembina, Felik Harjatanaya, B.Sc (hons), dr. Francisca Kotsasi, M.Sc., DIC, Ketua YPSIM, Finche Kosmanto, SE, M.Psi, Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sihombing, M.Pd, para kepala sekolah, dosen dan unsur rektorat USTB Medan.

Berawal Dari Kunjungan Dari Rumah ke Rumah

Menurut Sofyan Tan, tradisi penyelenggaraan acara halalbihalal di YPSIM sudah berlangsung sejak tahun 1989 atau sudah berlangsung 34 tahun. Awalnya saat itu sebagai pendiri sekaligus Ketua YPSIM ia datang ke rumah-rumah para kepala sekolah yang tengah merayakan Hari Idul Fitri.

“Saya masih ingat, tahun 1989 saat bersilaturahmi ke rumah Ibu Zulnaini Gustina, saya diberi hidangan sayur taucho buatan ibunya yang sangat enak,” tutur dr. Sofyan Tan. Zulnaini Gustina, pensiunan Kepala Kepala TK SIM yang hadir bersama pensiunan lain seperti Tina Elvira, Paraduan Silalahi, Aini Miratna (ketiganya guru) dan Nurliani Harahap (pegawai dapur), terlihat tersenyum dan mengangguk.

"Bagi YPSIM, guru dan karyawan boleh pensiun, tapi persahabatan, tali silaturahmi, tak kenal pensiun," tegas Sofyan Tan, yang juga Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan itu. Menurut Sofyan Tan, seiring pertambahan jumlah tenaga pendidik dan karyawan acara halalbihalal lalu diadakan secara bergiliran dari satu rumah guru/karyawan setiap tahun sejak 1989 hingga tahun 2023. Acara sempat terhenti 2019-2022 gegara pandemi Covid-19.

Kondisi Ekonomi Guru

"Ada hikmah yang saya dapat saat acara halalbihalal diadakan di rumah-rumah guru dan karyawan," katanya. Salah satunya, sebagai pendiri yayasan, ia menjadi makin kenal kondisi riil ekonomi guru dan karyawan. Termasuk keadaan atau status rumah yang mereka tempati. Semua itu realitas menjadi sumber untuk mengevaluasi kesejahteraan guru dan karyawan sekolah.

"Tahun ini misalnya kita sepakat untuk menaikkan tingkat kesejahteraan karyawan," ujarnya yang disambut aplaus meriah karyawan. Kesejahteraan guru juga akan ditingkat meski tak sedrastis karyawan. Bagi Sofyan Tan, menciptakan suasana kerja yang nyaman bagi guru, tak melulu berhubungan dengan kesejahteraan, tapi juga berhubungan dengan lingkungan proses belajar mengajar, juga fasilitas pendidikan dan sarana pendidikan yang tersedia.

"Itu sebabnya dakam acara halalbihalal, kita juga undang istri atau suami guru untuk mengetahui keadaan tempat pasangan mereka bekerja," katanya.

Menurut Sofyan Tan, jumlah guru, dosen dan karyawan YPSIM kini telah berjumlah 277 orang.

"Wajar jika acara halal bi hal kali ini diadakan di kantin sekolah yang baru, kalau di rumah guru harus yang punya halaman luas," ujar Ketua YPSIM, Finche Kosmanto, SE, M. Psi. Menurut Finche Kosmanto tradisi penyelenggaraan acara halalbihalal tak hanya jadi ruang untuk saling menjalin keakraban diantara guru, dosen dan karyawan dari berbagai unit pendididikan, termasuk Universitas Satya Terra Bhinneka yang memiliki program studi Sarjana (S1) untuk Kewirausahaan, Informatika Agrisbisnis, Bisnis Digital, Manajemen Hutan dan Diploma Kebidanan.

Jadi Manusia Baru

Pada kesempatan lain, Sofyan Tan mengatakan bahwa perayaan Idul Fitri adalah perayaan umat muslim setelah selama sebulan penuh berhasil menahan rasa lapar, haus emosi dan rasa marah.

"Karena selama Ramadhan sudah menang, maka kita harus naik tingkat sekarang. Jadi, kalau ke depan kita tidak boleh lagi saling bermusuhan, saling membenci atau merlakukan diskriminasi atas nama perbedaan apapun. Soalnya kita sudah jadi manusia baru," katanya.

Posting Komentar

Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...

Copyright © Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM).
Designed by ODDTHEMES Shared By Way Templates