Jangan Mengerdilkan Diri Karena Miskin

Foto: Ketua Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda, dr. Sofyan Tan, anggota dewan pembina Felik Harjatanaya, B.Sc (hons), Ketua YP SIM, Finche Kosmanto, SE, M.Psi., Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sihombing, M.Pd., menerima lukisan digital karya wisudawan dalam Acara Wisuda Lulusan SMKS Sultan Iskandar Muda Angkatan 2022/2023, di Gedung Auditorium Bung Karno, Sabtu (13/5).


Di antara 129 wisudawan Jurusan Akuntansi dan Multimedia SMKS Sultan Iskandar Muda (SIM), Medan Sunggal, Deliana boru Situmeang (18) dan Ibnu Wahyu Sidik (17), tak henti menebar senyum ceria. Keduanya bagian dari 4 wisudawan yang telah "dipinang" perusahaan mitra SMKS SIM jauh sebelum mereka lulus dan diwisuda. Mimpi mereka untuk ikut meringankan beban ekonomi orang tua, kini akhirnya jadi kenyataan. Siapa yang hatinya tak bungah?

Tengok kisah Deliana. Tahun 2019 ia telah ditinggal ayahnya. Untuk hidup sehari-hari bersama neneknya, ibunya banting tulang sebagai buruh tani. Kerja keras dari pagi hingga sore, upah yang diterima Rp 80.000. Itu pun tak rutin tiap hari. Karena itu setamat SMP tahun 2020, Deliana sempat cemas tak bisa melanjutkan sekolah.

Kisah Ibnu agak mending. Kedua orang tuanya masih lengkap. Sehari-hari ayahnya menarik becak mesin sewa, sedang ibunya bertugas mengurus rumah tangga. Adik Ibnu 2 orang, seorang di SMA, seorang lagi di SMP. Artinya masih ada 3 tanggungan biaya sekolah. Hal itu juga sempat membuat gundah hati Ibnu.

Tapi Tuhan punya rencana lain bagi Deliana dan Ibnu. Suatu hari mereka melihat ada orang tengah membagi-bagi brosur Program Anak Asuh YP SIM. Bak pepatah "tumbu ketemu tutup", setelah membaca isi brosur, rasa gundah mereka pun luruh. Keduanya langsung ikut mendaftar dan seleksi bersama ratusan calon lain. Mereka serius mempersiapkan diri, dan akhirnya lolos seleksi. Deliana memilih jurusan Akuntansi, sedangkan Ibnu memilih jurusan Multimedia.


Dipinang Kerja Saat Magang Kerja

Saat kelas 2, pada Februari-April 2022, Deliana bersama temannya melakukan praktik magang kerja di sebuah perusahaan retail barang yang mendistribusikan ke sejumlah mini market. Nasib mujur baginya, beberapa hari setelah magang kerja, ia “dipinang” untuk membantu karyawan di perusahaan yang mengurusi pajak perusahaan. Tugasnya mengurusi dokumen-dokumen pajak perusahaan. Awalnya honor yang diterima dibayar per jam.

Tiap bulan ia bisa dapat honor antara Rp 400.000 – Rp 500.000. Lumayan untuk ikut meringankan beban pengeluaran ibunya. Kabar baiknya, sejak April 2023, ia sudah dapat gaji bulanan. Besarnya 5 kali lipat dari yang diterima sebelumnya. Gaji itu Sebagian untuk kebutuhan dirinya, sebagian diberikan ke ibunya.

Ibnu sejak Maret 2023 juga sudah bekerja sebagai Editor wedding cinematic di sebuah perusahaan wedding documentary di Medan. Awalnya tugasnya sebagai video editor, tapi juga ikut shooting. "Jadi selain dapat gaji pokok tiap bulan, juga dapat bonus jika ada shooting,” tutur Ibnu. Deliana dan Ibnu ditemui usai acara Wisuda Lulusan SMKS Sultan Iskandar Muda Angkatan 2022/2023 yang berlangsung di Auditorium Bung Karno, Kompleks Perguruan SIM, Sabtu (13/5).

Selain dihadiri orang tua siswa, acara yang dimeriahkan berbagai atraksi kesenian dan pemberian penghargaan kepada wisudawan terbaik itu juga dihadiri Ketua Dewan Pembina YP SIM, dr. Sofyan Tan, anggota dewan Pembina Felik Harjatanaya, B.Sc (hons), Ketua YP SIM Finche Kosmanto, SE, M.Psi., Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sihombing, M. Pd., juga Pengawas Pembina SMKS dari Dinas Pendidikan Provsu, Budiman Manurung.


Jangan Kerdilkan Diri Karena Miskin

Saat memberi sambutan, Ketua Dewan Pembina YP SIM, dr. Sofyan Tan, yang juga Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, tak bisa menyembunyikan rasa senangnya mendengar ada wisudawan yang sudah bekerja meski belum selesai sekolah. Terlebih saat tahu bahwa mereka adalah siswa dari Program Anak Asuh YP SIM yang diinisiasinya sejak 1990. Dalam berbagai kesempatan, Sofyan Tan memang tak kenal jemu memotivasi para anak asuh agar jangan pernah mengerdilkan diri atau menyumpahi diri gegara terlahir dalam keluarga miskin.

"Jika belajar giat, penuh semangat untuk ubah hidup agar lebih baik di masa depan, percayalah Tuhan tak pernah meninggalkan orang seperti kalian yang pantang mundur," katanya. Sofyan Tan juga menjelaskan dari 129 wisudawan tahun ini, sebanyak 62 wisudawan merupakan siswa dari Program Anak Asuh yang tak bersekolah gratis, sebanyak 52 orang mendapat pengurangan uang sekolah. "Hanya 15 siswa yang bayar penuh. Jadi sekolah ini sudah sejak awal bukan didirikan untuk cari uang, tapi untuk bantu orang miskin agar keluar dari kemiskinan," ujarnya.

SMKS SIM menurutnya adalah salah satu sekolah vokasi unggulan di Medan. Peralatan teknologi informasinya serba modern dan komplit, tak heran jika belum selesai sekolah pun sudah ada perusahaan yang meminang siswanya. Tapi Sofyan Tan mengingatkan, lulusan SMKS SIM tak hanya diharapkan cerdas dan pintar kuasai IPTEK, tapi mereka juga harus memiliki karakter mulia atau beretika.

"Jangan mendurhaka terhadap orang tua. Bagaimana nanti bisa jadi pemimpin dan menyayangi orang lain, jika dengan orang tua atau saudara sendiri di rumah tak sayang," katanya. (ja)

Posting Komentar

Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...

Copyright © Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM).
Designed by ODDTHEMES Shared By Way Templates