Ada tujuh tips agar seseorang bisa memberi kontribusi terbaik dalam pencapaian tujuan sebuah institusi. Pertama adalah kemampuan melakukan adaptasi yang menuntut pemahaman terhadap kultur kerja di sebuah institusi.
"Kultur di sekolah ini adalah antidiskriminasi, menghargai keberagaman atau toleransi. Bisa dibilang cikal bakal sekolah ini adalah toleransi. Kita bukan sekolah agama tapi sangat menghargai agama."
Demikian disebutkan Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, dr Sofyan Tan saat memberi bimbingan dalam Rapat Tahunan Menyambut Tahun Pelajaran 2022/2023 Perguruan Sultan Iskandar Muda, Medan Sunggal di Auditorium Bung Karno, Rabu (13/7).
Acara dikuti sekiar 200 guru dan karyawan. Hadir dalam acara itu anggota Dewan Pembina Felix Harjatanaya. B.Sc. (hons), dr Fransisca Kotsasi, M.Sc., DIC, Ketua Yayasan, Finche Kosmanto, S.E. M.Psi., Pimpinan Sekolah, Edy Jitro Sibombing, M.Pd., dan seluruh kepala sekolah serta para guru dan karyawan.
Dibiasakan melihat perbedaan.
Salah satu bentuk penghormatan terhadap keberagaman adalah keberadaan empat rumah ibadah, yakni Masjid, Gereja, Wihara dan Pura yang berdiri saling berdekatan dalam satu kompleks. "Siswa sejak awal dibiasakan untuk melihat perbedaan. Yang non muslim dibiasakan melihat temannya melakukan wudu sebelum salat, sebaliknya yang Muslim, Kristen dibiasakan melihat temannya yang Buddha menyalakan dupa saat sembahyang," tuturnya.
Kultur kedua yang ada di Sekolah Iskandar Muda adalah sangat mengutamakan humanisme. Anak-anak dari keluarga miskin, tapi pintar diberi beasiswa agar bisa bersekolah gratis lewat penjaringan Program Anak Asuh. Tahun ajaran 2022/ 2023, jumlah siswa dari Program Anak Asuh berjumlah 456 siswa.
Kultur pemenang.
Kultur ketiga adalah budaya pemenang, bukan pecundang. Pada tahun 2022, ada 103 lulusan Sekolah Sultan Iskandar Muda yang diterima di berbagai perguruan tinggi negeri (PTN) terkemuka di tanah air. Bahkan sembilan di antaranya diterima di fakultas kedokteran. Pada tahun ajaran baru 2022 ini, jumlah siswa baru juga bertambah pesat, terutama untuk unit SMA, TK, SD, SMK dan SMP.
"Jika tahun lalu siswa kita berjumlah 3.441 kini sudah 3.889, atau bertambah 448 siswa," ujar anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sumut itu. Untuk bisa jadi pemenang, Sofyan Tan menyebut ada tujuh kiat. Pertama, seorang guru harus punya mental petarung. Untuk itu guru harus punya rasa kedisiplinan. Saat bel sekolah pulang, guru sebagai pengganti orangtua di sekolah, harus pulang paling terakhir. Guru harus memastikan seluruh siswa tidak ada lagi di kelas. Guru juga harus mengecek apakah penerangan dan AC telah dimatikan atau belum.
Beri value terbaik
Kiat kedua guru juga harus mencari keseimbangan hidup antara kerja di sekolah dan di rumah. Dukungan dari keluarga menurut Sofyan Tan sangat penting agar guru merasa nyaman saat mengajar di sekolah. Kiat ketiga guru harus memberi nilai (value) terbaik untuk sekolah. Jika nilai terbaik yang diberikan otomatis pihak sekolah juga akan balik memberi insentif. Tips ke-4 adalah guru harus menjadikan diri sebagai resolusi, bukan problem. Ke-5 guru harus move on, meninggalkan masa lalu memikirkan masa depan.
"Kurikulum 2003 harus kita tinggalkan, kita harus siap dengan kurikulum Merdeka Belajar. Jangan lupa, kita juga punya sumbangan dalam penyusunan kurikulum ini," ujarnya. Tips ke-6 adalah integritas yang mengandung nilai jujur bertanggung jawab, disiplin, mandiri, kerja keras, adil dan berani.
Sedang tips ke-7 adalah rasa bersyukur atau berterima kasih. Guru dan karyawan baru yang diterima bekerja di Sekolah Iskandar Muda menurut Sofyan Tan harus menyukuri apa yang diterimanya saat ini. Soal perbedaan besaran gaji yang diterima antara guru baru dan guru lama, ia mengatakan jangan jadi sumber itu hati atau cemburu. Mereka yang telah mengabdi lebih lama sudah tentu menerima tunjangan kerja lebih besar dibanding mereka yang baru bekerja. Ketujuh tips itu jika diprakekkan secara konsisten, menurut Sofyan Tan akan menyumbang bagi pencapaian visi misi perguruan.
Pada bagian lain Sofyan Tanjuga menyinggung tentang pendirian Universitas Satya Terra Bineka yang telah lama digagasnya. Saat ini proses perizinan tengah diurus. Ia ber harap pada ulang tahun sekolah ke 35 Agustus nanti, izin pendirian universitas itu akan turun. "Jika terwujud, ini akan jadi kado bersejarah bagi kami," katanya.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...