Apa kabar Nur? Boleh kamu ceritakan alasan Nur memilih kuliah di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), jurusan Teknologi Pangan di Udayana, Bali?
Saya memilih jurusan Teknologi
Pangan karena sejak kecil saya memang suka dengan makanan, khususnya pastry.
Saat kelas 4 SD saya selalu menonton program teve Laptop Si Unyil yang selalu
menayangkan proses bahan pangan diolah menjadi makanan atau minuman di pabrik.
Hal itu yang mendorong saya ingin
menjadi seorang pastry chef, namun ibu saya mengatakan menjadi seorang pastry
chef sama seperti menjadi seorang dokter yang membutuhkan banyak biaya
untuk sekolah.
Oh, jadi pilihan kamu,
memang ada hubungannya dengan kesukaan Nur dengan kuliner kue ya?
Iya benar ada hubungannya dengan kesukaan Nur, dan ini bisa dikatakan merupakan “Plan B”
Lalu setelah kuliah di Jurusan Teknologi Pangan, hal apa yang paling menarik bagi Nur?
Bagi saya jurusan
Teknologi Pangan sangatlah menarik. Ada dua alasan mengapa saya mengatakan
bidang ini sangat menarik; yang pertama adalah mempelajari proses pengolahan
bahan pangan. Diawali saat bahan pangan tersebut dipanen, kemudian sortasi,
pengawetan, pengemasan, distribusi, dengan menjaga dan memastikan produk aman
untuk dikonsumsi, lezat, dan tetap bergizi. Alasan kedua adalah mudah untuk
dipahami, karena bidang ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seperti
dapat mengetahui dan menghitung angka kecukupan gizi/hari, proses metabolisme
tubuh untuk mencerna makanan menjadi energi, dan menjadikan makanan sebagai
obat.
Omong-omong selama kuliah
di Universitas Udayana Bali, apa saja yang kamu lakukan selain kuliah? Terus
pernah nggak Nur mengalami kejutan budaya?
Di kampus, saya aktif berperan
di organisasi Badan Legislatif Mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian sebagai
anggota Departemen Advokasi dan Kesejahteraan Mahasiswa 2019-2020 dan oraganisasi
Udayana Young Entrepreneur Community (UYEC) sebagai anggota Departemen
Sumber Daya Manusia 2019-2020.
Di kelas, saya juga bisa
mengikuti mata kuliah dengan baik sehingga saya memperoleh IPK 3,87, yaaa
walaupun skripsi saya sedikit terhambat karena hanya sebatas bimbingan online.
Kalau kejutan budaya memang
ada. Saya pernah kebingungan saat mengikuti acara Pengenalan Kehidupan
Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) bagi mahasiswa baru, yang mana kakak tingkat
memberitahu lokasi dengan arah mata angin. Kejutan budaya lainnya yaitu hari
libur di Balu sangatlah banyak, seperti libur hari raya Galungan dan Kuningan,
dan Nyepi. Saya merasakan 4 kali hari Raya Nyepi tanpa jaringan
internet dan TV, disaat inilah saya dan teman-teman rantau berkumpul dan tetap
menaati peraturan Nyepi, dan hari-hari saat dosen melakukan sembahyang di Pura.
Kejutan budaya lain yaitu
saya pernah merasakan kemacetan yang luar biasa saat Ngaben. Kala itu
saya sedang dalam perjalanan Jimbaran-Denpasar. Saya dan teman-teman pun telat
masuk laboratorium. Kejutan budaya lainnya yaitu saat berjalan kaki ditrotoar
harus memperhatikan setiap langkah kaki, karena banyak canang, sarana
sembahyang umat Hindu, tidak boleh sembarang dilangkahi, apalagi diinjak. Saat
menstruasi, kami juga tidak boleh mengunjungi tempat-tempat sakral.
Kalau kehidupan
sehari-hari di Bali itu seperti apa sih?
Di Bali tidak ada
angkutan umum seperti angkot yang bisa mengantar ke berbagai tempat. Saya
pergi-pulang dari kampus Jimbaran ke laboratorium Denpasar biasanya menggunakan
transportasi umum, yaitu sarbagita. Sarbagita beroperasi setiap satu jam
sekali. Ojek online dan kendaraan pribadi menjadi pilihan lain, jika sarbagita
tak kunjung datang.
Untuk tempat tinggal,
saya memilih nge-kos bulanan, karena asrama yang disediakan tidak cukup
layak pada tahun pertama saya kuliah, tahun 2017. Namun sekarang, Asrama
Udayana sudah sangat nyaman dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan dengan
harga yang dapat dijangkau. Hunian untuk mahasiswa yang tersedia di Denpasar
ataupun Jimbaran sangat banyak pilihannya dan itu tergantung pada fasilitas dan
biayanya. Beberapa opsi bisa antara lain: a). Menyewa rumah bersama beberapa teman.
b). Menumpang tinggal dengan relasi atau saudara, c). Atau bisa menjadi
mahasiswa indekos seperti saya.
Untuk makanan, tenang
saja. Segala jenis restauran atau warung sudah tersebar di Jimbaran dan
Denpasar. Mencoba-coba berbagai jenis restauran atau warung disini dengan harga
yang beragam pula. Ingat, penting untuk bertanya harga sebelum membeli makanan
karena bisa saja harganya tidak terduga dan mencari tahu apakah makanan
tersebut halal atau haram. Namun, bisa juga memanfaatkan beberapa aplikasi online
untuk membeli makanan. Disana sudah tertera menu dan juga harganya. Saya
memilih untuk menanak nasi saja dan membeli lauk-pauk beserta sayurnya.
Selama kuliah di Bali, apakah
Nur pernah mengalami kesulitan dalam pergaulan dengan sesama mahasiswa dari
pulau lain?
Saya tidak mengalami
kesulitan dalam pergaulan. Punya banyak teman dengan berbagai latar belakang.
Dan tentu saja kita tidak bisa memilih dengan siapa kita akan
bertemu/berkenalan, tapi pasti kita bisa memilih dengan siapa kita harus
berteman. Pada intinya adalah bukan Bali yang menyebabkan kita menjadi 'bebas'.
Tapi bagaimana kita membatasi diri kita sendiri.
Lalu seperti apa kiat
belajar Nur sebagagai asal Sumatra Utara, agar bisa bersaing dengan mahasiswa
lain, terutama dari Jawa?
Metode belajar yang saya
terapkan yaitu mengerti, bukan menghapal; mencatat materi; fokus; belajar
bersama; dan memanfaatkan waktu senggang. Bersaing secara sehat dengan cara
menjalin banyak pertemanan di kelas sangatlah penting, sehingga bisa bertukar
materi yang tidak dipahami dengan mereka.
Boleh cerita Nur, apa
saja prestasi yang kamu raih selama menjadi mahasiswa, prestasi akademik maupun
non akademik?
Prestasi yang pernah saya
raih sebagai mahasiswa diantaranya: 2018 : Finalis Kegiatan Lomba Business
Plan Challenge dengan tema To Be Young Agripreneur yang diadakan
Fakultas Pertanian 2018: Finalis Kegiatan Festival Ilmiah Olahraga Agritech
yang diadakan Fakultas Teknologi Pertanian 2019: mendapatkan kesempatan
menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan Program Pembuatan Produk Kreatif
(P3K) dengan tema Memaksimalkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal Guna
Mengurangi Limbah Pangan yang diadakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian
2019: lolos pendanaan Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia yang
diadakan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Tentang skripsi yang
tengah kamu susun, apa topiknya?
Topik skripsi yang tengah
saya susun mengenai pikel labu siam.
Apa alasanmu memilih
topik tersebut?
Alasan saya memilih topik
tersebut karena produksi labu siam di Indonesia mengalami peningkatan dengan
jumlah ketersediaan pada tahun 2015 yaitu 431.219 ton menjadi 454.001 ton pada
tahun 2018. Akan tetapi, peningkatan ini tidak diimbangi dengan produk
olahannya (Data Badan Pusat Statistik tahun 2018). Oleh karena itu labu siam
ini sebaiknya diolah untuk meningkatkan umur simpan, daya jual, dan nilai
ekonomis buah tersebut. Salah satu pengolahan labu siam adalah dengan
menjadikannya pikel.
Menarik ya, eh
omong-omong boleh tahu tanggal, bulan dan tahun kelahiran Nut, juga hobi Nur?
Saya lahir di Medan, 27
Februari 1999. Selama kuliah saya menyukai kegiatan olahraga cardio,
berjalan kaki di sore hari, dan makan/mencoba berbagai produk, sembari
meningkatkan kemampuan evaluasi sensori.
Nur anak ke berapa dari berapa
bersaudara, dan apa pekerjaan orangtua Nur?
Saya anak pertama dari
dua bersaudara. Ibu aya adalah pedagang bakso malang
Aini dapat beasisiwa KIP
lewat jalur aspirasi dr Sofyan Tan atau lewat kampus?
Saya mendapat beasiswa
bidikmisi yang prosesnya dikenalkan dan dibantu oleh pihak SMA Sultan Iskandar
Muda.
Ada pesan Nur untuk
adik-adik kelas di SMA Sultan Iskandar Muda, juga untuk Pak Sofyan Tan?
Pesan saya untuk adik-adik2
kelas di Sultan Iskandar Muda yaitu jaga kesehatan, jangan sering-sering
begadang. Aktif boleh tapi jangan sampai keteteran sekolah atau kuliahnya.
Intinya, sih, belajar ngatur waktu itu penting. Sedang pesan Nur untuk Pak
Sofyan Tan, Nur hanya ingin mengucapkan
terima kasih banyak karena sudah mendirikan sekolah dengan tingkat kepedulian
yang tinggi terhadap peserta didiknya. Terima kasih juga sudah memberikan
kepercayaana kepada Nur sebagai salah
satu penerima Program Anak Asuh. Terima kasih dan jaga kesehatan selalu Pak
Sofyan Tan, juga bagi pengurus Yayasan, para pendidik, serta juga para petugas keamanan dan kebersihan di Sekolah
Sultan Iskandar Muda.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...