MAIN CONGKLAK - Ratusan anak-anak PG-TK YPSIM beserta orangtua tampak gembira menikmati permainan tradisional salah satunya congklak saat Hari Anak Nasional, Sabtu (27/7) |
Adanya Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Indonesia dirayakan setiap tanggal 23 Juli salah satunya bertujuan untuk menghormati hak-hak anak Indonesia. Adapun sejumlah hak – hak anak yakni hak untuk bermain, hak untuk mendapat pendidikan, hak mendapat nama (identitas), hak untuk mendapatkan status kebangsaan, hak untuk mendapatkan makanan, hak untuk mendapatkan akses kesehatan, hak untuk mendapatkan rekreasi, hak untuk mendapatkan kesamaan, dan hak untuk memiliki peran dalam pembangunan.
Untuk memperingati Hari Anak Nasional tahun 2019, PG-TK Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda, Jalan T Amir Hamzah, Medan Sunggal, Sabtu (27/7) menggelar kegiatan tersebut dengan melibatkan 254 anak– anak beserta para orang tua. Acara yang berlangsung meriah ini dikemas secara apik dengan konsep bermain dan berkreasi untuk meningkatkan aspek perkembangan fisik motorik, khususnya motorik kasar anak.
Kepala Sekolah PG TK Sultan Iskandar Muda Yus Cinta Miati, S.S mengatakan, dalam peringatan HAN banyak keseruan terjadi. Anak–anak diajak bermain permainan tradisional dengan riang gembira didampingi oleh orang tua masing–masing dan menikmati beragam dongeng. "Acara ini dilaksanakan agar anak-anak mengetahui bahwa diri mereka juga diperhitungkan sebagai anak bangsa yang memiliki peran dalam pembangunan,"kata Yus Cinta Miati.
Melalui pelaksanaan HAN, Yus Cinta Miati berharap, anak-anak bisa tumbuh sehat, cerdas, berkreasi dan memiliki akhlak baik sekaligus mengetahui bahwa negara kita yang terdiri dari beragam etnis budaya juga memiliki banyak permainan tradisional di dalamnya .
"Di jaman modern seperti saat ini, setidaknya anak-anak mesti tahu bahwa dulunya Indonesia punya permainan tradisional seperti engklek, congklak, bermain karet, ular naga dan lainnya. Kita harapkan anak-anak jangan hanya akrab dengan tekhnologi, game-game di komputer dan android. Padahal permainan tradisional ini dulunya pernah dimainkan para orangtua mereka ,"tutur Yus.
Dalam perayaaan HAN, anak-anak juga diajak melakukan Gernas Baku (Gerakan Nasional Membaca Buku) dimana orang tua membacakan buku untuk anak-anaknya dan difasilitasi oleh perpusatakaan YPSIM serta mengasah kreativitas, imajinasi dan motorik halus anak melalui kegiatan mixing colour, face panting , wishing tree, kolase,
Sebelumnya Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda dr Sofyan Tan melalui Ketua Yayasan Finche SE mengajak semua pihak peduli kepada dunia pendidikan anak. "Kegiatan ini merupakan acara rutin tahunan kita. Melalui peringatan HAN semoga anak dan orang tua semakin kompak. Karena pada jaman sekarang ini, orang tua dituntut untuk lebih aktif ikut serta dalam pendidikan putra–putrinya. Orang tua wajib memberi hal–hal yang mendidik kepada anak. Apalagi sekarang marak penggunaan android oleh anak–anak. Sebisa mungkin pemakaiannya tidak berlebihan.” kata Finche.
Melalui kegiatan ini Finche juga mengingatkan orang tua agar selalu mendampingi setiap tumbuh kembang anak-anaknya.Hal ini bisa dilakukan dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keahlian yang mereka miliki."Salah satu yang perlu diwaspadai adalah narkoba. Tumbuh kembangnya harus diawasi agar terhindar dari narkoba,"ucap Finche.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...