Alfonso Manurung, diapit oleh Listiani MPd, Kasek SMP Sultan Iskandar Muda dan Daniel L Pardosi Ketua Pentas Akhir Tahun 2018. |
Namanya cukup panjang, Alfonso Christian Ronaldo Manurung (14), siswa kelas VIII SMP Sultan Iskandar Muda ini baru saja selesai membawakan lagu “Tanggiang ni dainang”, berduet dengan kakak kelasnya. Lagu pop Batak itu syairnya bercerita pengakuan ampuhnya doa seorang ibu terhadap kesuksesan anak. Tepuk aplaus penonton bergemuruh memuji penampilan duet mereka.
“Tiap hari pulang sekolah, aku memang bantu mamak bersihkan gedung sekolah SD, nyapu, ngepel ruang sekolah juga bersihkan toilet, nggak tega laku lihat mamak kerjain sendiri tugas itu,” tutur Alfonso, bungsu dari 5 bersaudara, saat ditemui disela acara “Pentas Akhir Tahun Pelajaran SMP Sultan Iskandar Muda, Sunggal, Medan Sabtu (3/2). Kegiatan yang dihadiri ratusan pelajar SD dan guru dari puluhan sekolah di Kecamatan Sunggal itu diisi berbagai kegiatan yang bersifat menguji kemampuan akademik, bakat seni, dan jiwa kewirausahaan siswa.
Diikuti 453 peserta Tryout USBN SD
“Untuk yang bersifat akademik, kita mengadakan tryout USBN yang diikuti 453 siswa dari 20 lebih sekolah di Kecamatan Medan Sunggal dan sekitarnya,” tutur Daniel L. Pardosi, Ketua Panitia. Peserta tryout tak dipungut biaya. Pengadaan soal dan hasil tryout dikerjasamakan dengan sebuah penerbit buku swasta. Tiga peserta tryout UAN yang meraih nilai tertinggi diberi trophy dan uang apresiasi. Hasil tryout juga dikirim ke sekolah asal peserta.
“Tadinya kita batasi peserta tryout hanya untuk 400 siswa, sesuai yang mendaftar. Tapi saat pelaksanaan bertambah, sekolah yang semula mendaftar 10 orang, ehh bawa 20 orang,”ujar Listiani, MPd Kasek SMP Sultan Iskandar Muda. Tak mau mengecewakan mereka, pihaknya lalu memperbanyak lagi soal USBN.
Bakat kewirausahaan diasah lewat penyelenggaraan bazar siswa. Aneka kuliner dan minuman buatan siswa yang disajikan dalam 20 stand banyak diserbu peserta selamat kegiatan berlangsung. Sementara untuk mengasah talenta siswa di bidang seni, digelar lomba nyanyi, baca puisi, dan lomba tari tradisional.
Alfonso Manurung, adalah siswa yang kerap mengisi acara menyanyi untuk berbagai event yang diadakan di lingkungan Perguruan Sultan Iskandat Muda. Minggu lalu saat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Pendidikan Muhajir Efendy datang ke sekolah dalam rangka peletakan batu pertama pembangunan Auditorium Bung Karno, Alfonso termasuk 25 siswa yang terpilih sebagai anggota vokal grup. Mereka membawakan midley lagu-lagu daerah.
“Bangga bisa ikut terpilih menyanyi di depan menteri, walau nggak sempat ikut salaman sama Pak Menteri,”ujarnya sembari tersenyum simpul.
Bakat menyanyi Alfonso sebenarnya tak sengaja “ditemukan”. Saat duduk di bangku kelas VI SD, ia diberi hukuman oleh gurunya. Penyebabnya, Alfonso menyanyi-nyanyi sembari memukul-mukul meja. Saat itu, guru yang mengajar di kelasnya terlambat datang.
Ketahuan bikin ribut di kelas, Alfonso diberi hukuman. Disuruh menyanyi keras-ketas di depan kelas. Ehh, yang terjadi si guru terpukau mendengar kemampuan olah vokal Alfonso. Sejak itu, Alfonso malahan disuruh untuk ikut mengisi acara-acara yang ada di sekolah.
Tahun 2015 saat naik kelas satu SMP ia ikut lomba Porseni SMP. Ia tampil membawakan lagu “Ayah” ciptaan Rinto Harahap. Hasilnya ia terpilih sebagai Juara I. Tahun itu juga sebuah perusahaan minuman mendatangi sejumlah sekolah, termasuk SMP Sultan Iskandar Muda. Mereka membuat seleksi mencari 5 siswa terbaik untuk membawakan lagu Tangiang da Inang. Alfonso menduduki ranking 3 dari 5 terbaik. Sayang saat 5 besar siswa dari berbagai sekolah dipertandingkan di sebuah acara di plaza, Alfonso tak bisa menjajal kebolehan olah vokalnya.
“Waktu itu mamak sakit, sepeda motor bapak rusak sehingga nggak bisa antar ke tempat lomba,”tuturnya. Ibu Alfonso sehari-hari memang bekerja sebagai petugas kebersihan sekolah. Itu musabab setiap pulang sekolah, Alfonso membantu pekerjaan ibunya sampai sore hari. Ia tak malu melakoni pekerjaan itu walau adat teman-temannya yang melihat saat ia menyapu, mengepel dan membersihkan toilet siswa.
“Kenapa mesti malu, kan berkat mamak aku bisa sekolah di sini,”ujar Alfonso Manurung. Beberapa temannya yang simpati bahkan ada yang sukarela membantu Alfonso. Sambil membersihkan sekolah, Alfonso jmalah bisa sekaligus mengasah kemampuan bernyanyinya. Ia memang punya cita-cita ingin jadi penyanyi sukses seperti Judika Sihotang. “Biar kelak saya bisa membahagiakan mama,”katanya.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...