Medan-Ketua Dewan Pembina YP Sultan Iskandar Muda, dr Sofyan Tan menekankan para tenaga pendidik agar tidak melakukan sedikit kesalahan apapun dalam hal mendidik para pelajar yang merupakan generasi penerus dan pewaris perjuangan para pendiri negara ini.
Selain itu, guru sebelum mengajar kiranya membuat persiapan matang agar betul-betul bisa menguasai materi yang akan diajarkan di kelas serta menjunjung tinggi dan mengedepankan pendidikan etika dan sopan santun kepada murid.
“Kenapa saya katakan begitu karena akhir-akhir ini kita telah dibuat gaduh, gelisah dan risau oleh berita atau kalimat-kalimat di medsos.Untuk itu seorang tenaga pendidik harus betul-betul menjalankan tugas dan fungsinya dengan sebaik mungkin dalam hal mendidik siswa di sekolah ini,”tekan Sofyan saat memberikan amanat di Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke71 di halaman sekolah YP Sultan Iskandar Muda, Jalan T Amir Hamzah,Medan Sunggal,Selasa (29/1).
Hadir disana sejumlah petinggi YP Sultan Iskandar Muda diantara, Ketua Yayasan Finche SE,MPsi, Sekretaris J Anto SPd, Koordinator Yayasan, Sarmulia Sinaga dan seluruh kepala sekolah, guru dan siswa
Sofyan mengaku, beberapa waktu lalu ia telah dikagetkan oleh seorang pembantu yang tidak berpendidikan tinggi. Pembantu itu mengklaim isi salah satu konten di dalam facebook adalah yang paling benar.
Artinya budaya medsos seperti facebook, twitter dan lainnya kini telah merajai segala informasi sehingga dengan begitu gampangnya orang-orang selalu menganggap informasi di dalam media online tersebut adalah sebuah kebenaran.
Karenanya Sofyan Tan mengimbau para siswanya, agar selalu berhati-hati, tidak bermain-main di medsos, apalagi dengan menggunakan bahasa-bahasa kasar yang pada akhirnya akan menyinggung atau memperuncing persoalan isu suku, ras dan agama.
“Undang-Undang ITE saat ini bisa menjebloskan siapa saja dalam tahanan. Jika melanggar hukuman pidananya 6 tahun dan denda Rp2 miliar. Saya harap anak-anak bisa menjaga etika dan sopan santun dalam tata bahasa di media sosial.Apalagi sekolah kita selalu mengedepankan tentang pentingnya membangun keberagaman dimuka bumi ini,”imbaunya.
Pentingnya membangun keberagaman itu lanjut Sofyan Tan, telah dibuktikan YP Sultan Iskandar Muda dengan lengkapnya sejumlah tempat ibadah di lingkungan sekolah yang digunakan sebagai aktifitas kegamaaan siswa dari berbagai agama.
“Tidak ada sekolah lain seperti YP Sultan Iskandar Muda yang memiliki tempat ibadah yang lengkap.Hal ini kita lakukan sebagai bentuk penghargaan untuk para siswa agar lebih baik lagi melakukan aktifitas keagamaannya.Meski siswa penganut agama Hindu jumlahnya 0,3 persen di sekolah ini,tapi kita tetap membangun Pura.Ini artinya dalam menjalankan pendidikan kita tetap berpedoman pada UUD 1945 dan Pancasila,”ujarnya.
Perayaan HUT PGRI tersebut ditandai dengan pemberian bibit pohon dan bunga kepada para petinggi yayasan dan guru yang dilakukan oleh siswa/i YP Sultan Iskandar Muda.
Dalam kesempatan itu Sofyan Tan juga memberikan penghargaan study banding kepada 5 guru berprestasi yaitu: Maulina Octari SPd, Sinta Mariani Silalahi SS, Ira Yusmaliza SPd, Minar Siahaan Spd dan Idrus SSn..()
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...