Terbentuknya Satgas Anti Narkoba SMP punya kisah yang cukup unik. Cerita bermula pada medio Desember 2015 lalu saat , unit SMP melakukan kegiatan study tour ke Brastagi, Tanah Karo. Saat bus yang mengangkut rombongan melewati kawasan Sibolangit, Kasek SMP Agus Rizal memerintahkan s
opir agar bus menepi.
opir agar bus menepi.
“Kita disuruh istirahat sebentar untuk meregangkan tubuh dan buang air kecil”,tutur Sanches NR Purba dan Agus Karim, keduanya Ketua dan Wakil Ketua Satgas Anti Narkoba SMP SIM. Bus akhirnya berhenti persis di depan sebuah bangunan yang sekilas memberi kesan seperti bangunan wisata. Di pintu masuk berdiri sebuah gapura setinggi kurang lebih 1,5 meter.
Sebuah ukiran tulisan dari bahan timah berwarna abu-abu tertempel menyolok di gapura itu: AL-KAMAL Sibolangit Center. Rupanya tanpa disadari bus berhenti di kompleks rehabilitasi penyalahgunaan dan ketergantungan narkoba terbesar di Sumut. Sadar bahwa penyalahgunaan narkoba sudah jadi ancaman serius terhadap generasi muda maka Kepala Sekolah memutuskan untuk singgah dan mencari informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
Rombongan lalu menuju ke sebuah bangunan yang menjadi pusat informasi. Selain me lihat-lihat berbagai poster, brour dan berbagai sarana yang ada, anggota rombongan juga mendapat penjelasan tentang Alkamal Center dari petugas yang ada.
“Kami bahkan disuguhi tontonan video berdurasi sekitar 15 menit yang berkisah tentang seorang remaja puteri yang terjebak dalam penyalahgunaan narkoba,”tutur Sanches Purba dan Agus Karim. Video berkisah tentang seorang pelajar puteri SMA yang berpacaran dengan seorang cowok pengguna narkoba. Saat mengetahui si cowok berselingkuh dengan cewek lain, maka si cewek jadi frustrasi. Ia lalu menenggak minum-minuan keras dan akhirnya kecanduan narkoba. Namun temannya berhasil menyadarkan cewek tersebut saat satu hari usai mengonsumsi sabu-sabu si cewek tiba-tiba jadi oyong dan mengaku pusing-pusing.
smp lantik-4_Fotor_Collage“Kami juga bertemu langsung dan mendengar kesaksian 2 orang penghuni panti rehabilitasi korban penyalahgunaan narkoba,”tambah Agus Kamil. Satu orang merupakan anak smp yang awalnya perokok lalu lama kelamaan menjadi pengguna ganja dan sabu-sabu. Untuk membeli sabu-sabu anak tersebut tak segan mencuri uang tetangga. Seorang lagi adalah anak muda penggemar mobil yang kerap nongkrong bersama kawan seklub di sebuah kawasan di Kota Medan.
Jika nongkrong, mereka bisa sampai larut malam. Untuk menahan kantuk dan agar tetap merasa fresh, ia akhirnya nyoba-nyoba mengisap ganja dan sabu-sabu. Lama kelamaan I akhirnya ketagihan. Ia bahkan sempat 6 bulan tak pulang rumah Keluarganya kemudian memberikan dua pilihan: ask penjara atau masuk pusat rehabilitasi.
“Anak itu memilih yang terakhir,”tambah Saches Purba.
Usai mendengar menonton video dan mendengar testimoni tersebut, keinginan untuk membentuk Satgas Anti Narkoba di unit SMP SIM makin bertumbuh. Bertempat di halaman Alkamal Center, Agus Rizal, Kasek SMP SIM akhirnya melantik pengurus Satgas Anti Narkoba SMP SIM yang beranggotakan 15 orang itu.
Bagi Agus Karim, kesediannya terlibat dalam kepengurusan Satgas Anti Narkoba tak terlepas dari motivasnya untuk berbagi kebaikan.
“Kalau demi kebaikan agar teman-teman tak terjerumus penyalahgunaan narkoba, kenapa tidak mau?,”ujar penggemar musi beat box itu. Dalam waktu dekati Satgas anti Narkoba SMP hendak membuat kegiatan penyuluhan untuk siswa SMP dan SD se Kecamatan Medan Sunggal dalam rangka memeriahkan kegiatan PENSI SMP 2016.
“Kami juga membantu sekolah melakukan pengawasan terhadap siswa yang mencoba bolos tidak mengikuti upacara bendera setiap hari Senin,”tambah Sanches Purba yang juga Ketua OSIS SMP periode 2015-2016.
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...