Medan-andalas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Sumarna Surapranata PhD meminta para guru di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) untuk menyebarkan virus pembelajaran yang baik, sehingga bisa menjadikan sekolah ini sebagai centre of excellent. Bagi guru-guru yang belum mendapat sertifikasi diharapkan segera mengajukan pendaftaran untuk mengikutinya.
“Kendala guru mengikuti sertifikasi karena ketidakpahaman terhadap prosedur yang dinilai panjang dan memerlukan waktu lama. Kita telah mengunjungi banyak sekolah di seluruh Indonesia dan pertanyaan guru hampir sama tentang sertifikasi serta insentif,” kata Sumarna saat berbicara di hadapan para guru di pendopo YPSIM, Jalan T Amir Hamzah, Medan Sunggal, Jumat (10/6) sore.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan masyarakat itu Sumarna didampingi Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Medan Drs Ramlan Tarigan, Ketua Dewan Pembina YPSIM dr Sofyan Tan, dan Ketua YPSIM Finche SE MPsi.
Sumarna menjelaskan, aplikasi pada telepon seluler (ponsel) bisa digunakan untuk mendapatkan pembelajaran masif demi meningkatkan kemampuan mengajar dan meraih sertifikasi. “Model pembelajaran sertifikasi sudah bisa didapat melalui aplikasi berbasis iOS atau Android. Manfaatkan ini untuk peningkatan kompetensi,” kata Sumarna.
Untuk meningkatkan kualitas guru, bisa dilakukan sendiri ataupun dengan bantuan orang lain. Apalagi sejumlah guru yang nilai Uji Kompetensi Guru (UKG)-nya belum bagus maka harus memperbaikinya dan belajar.
“Saat ini ada sekitar 3 juta lebih guru di Indonesia baik PNS maupun guru tetap yayasan. Dari data ini, tidak mungkin semua guru bisa diakomodir untuk bisa mengikuti pelatihan-pelatihan. Makanya, pemerintah berinisiatif untuk membentuk model desain guru pembelajaran daring yang nantinya bisa dimanfaatkan guru untuk terus belajar,” ungkap Sumarna.
Sementara Anggota Komisi X DPR RI dr Sofyan Tan menyatakan, kesejahteraan para guru harus jadi prioritas pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru dan melahirkan siswa-siswa yang cerdas. Selama ini, masih banyak persoalan guru menyangkut sertifikasi, insentif, dan sebagainya yang belum terselesaikan.
Melalui DPR, Komisi X, sebut Sofyan Tan, telah banyak berkomunikasi dengan Dirjen Pendidikan untuk segera memberi kemudahan kepada seluruh guru di Indonesia untuk mendapatkan sertifikat dan insentif.
“Kami selalu mempertanyakan ini karena memang banyak kekeliruan di dalamnya. Kami ingin proses ini jangan bertele-tele karena untuk menunggu insentif Rp1,5 juta bagi guru swasta non-PNS saja harus bertahun-tahun,” ujar Sofyan Tan. (SIONG)
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...