Medan, (Analisa). Menteri Kebudayaan, Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan berpesan kepada seluruh anak Indonesia untuk meninggikan mimpi.
“Pesan saya pada seluruh anak Indonesia, tinggikan mimpimu! Kegagalan terbesar bukan karena gagal menggapai mimpi, tapi mimpi yang berhasil digapai terlalu rendah. Karena itu jangan takut untuk meninggikan mimpi!”
Pesan ini disampaikan Anies Baswedan di hadapan ribuan siswa Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM) dan undangan yang hadir pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-28 yayasan perguruan tersebut di Jalan Bakul, Sunggal, Selasa (25/8).
Acara ulang tahun dirangkai dengan peluncuran buku, ‘Merawat Keberagaman,Praksis Pendidikan Multikultural di Yayasan Perguruan Iskandar Muda’.
Hadir pada acara tersebut Plt Gubernur Sumatera Utara diwakili Asfan Sofyan Batubara, Plh Walikota Medan Syaiful Bahri, tokoh masyarakat Dzulmi Eldin, Achyar Nasution, RE Nainggolan, Tansri Chandra, Rektor Unpri Prof Djacobus Tarigan, Dr Tommi Leonard, Ketua YPSIM Finche Koesmanto dan lainnya.
Untuk mencapai mimpi itu dibutuhkan kerja keras dan doa dari orang tua. “Tanpa kerja keras dan dukungan orang lain seperti orang tua dan lingkungan, akan sulit berhasil,” ujarnya.
Orang tua, lanjut Anies, pasti memberikan dukungan apabila anak memiliki mimpi dan tujuan yang baik. “Orang tua mana yang tidak ingin mempunyai anak yang bisa dibanggakan,” ucapnya.
Sofyan Tan, kata Anies, mendirikan sekolah ini awalnya dari mimpi dan imajinasi. Ia bermimpi punya sekolah yang menampung siswa dari semua kalangan tanpa memandang latar belakangnya. “Mimpi Pak Sofyan sangat baik dan mendapat dukungan karena niatnya memang baik. Maka beliau berhasil merealisasikan mimpinya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Anies mengungkapkan, secara fisik dirinya baru pertama kali bertemu dengan Sofyan Tan. “Namun pada pertemuan yang baru pertama kali itu kami seakan-akan sudah lama berteman karena memang dasarnya kami memiliki ide yang sama, yaitu bagaimana meningkatkan kualitas manusia Indonesia,” ungkapnya.
Karena itu, lanjutnya, atas nama pemerintah Anies memberikan apresiasi kepada Sofyan Tan yang telah berupaya dengan sekuat tenaga memberikan kontribusinya mencerdaskan kehidupan bangsa khususnya melalui pendidikan multikultural.
Anies mengatakan, negara ini didirikan bukan untuk melindungi kaum minoritas. Bukan untuk melindungi kaum mayoritas, tapi untuk melindungi anak bangsa.
Sementara Ketua Dewan Pembina YPSIM dr Sofyan Tan yang juga anggota DPR RI Komisi X menceritakan bagaimana sejarah dan latar belakang sekolah tersebut.
Disebut Gila
“Saya disebut gila, tidak waras dan sebagainya. Tapi karena niatnya memang baik sampai sekarang sekolah ini telah berkembang pesat,” ujarnya.
Sofyan Tan berharap buku yang diluncurkan tersebut mampu menjawab implementasi multikultural dalam kehidupan sehari-hari. “Di dalam buku ini bisa dilihat sistem dan metode guru dalam mengajar yang nantinya bisa menstranfer nilai-nilai multikultural pada anak didiknya,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan sejak berdiri 28 tahun lalu YPSIM telah mempunyai 2963 anak asuh. “Sekarang, di antara anak asuh itu sudah ada yang menjadi orang tua asuh. Ke depannya akan semakin banyak abak asuh lagi yang dibantu,” harapnya.
Acara juga diisi dengan pemberian penghargaan kepada guru teladan dan yang telah mengabdi cukup lama, beasiswa kepada siswa yang berhasil melanjutkan pendidikan ke universitas negeri dan sebagainya. (rrs)
Sumber: Harian Analisa
Posting Komentar
Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...