Pendidikan Multikultural

Nilai-nilai keberagaman ditumbuhkan melalui penguatan kurikulum dan pembelajaran, budaya institusi, dan unit/ekstrakurikuler. Semua itu didukung oleh pembelajaran berkualitas dengan pendekatan multikultural dan integrasi nilai-nilai keberagaman

YPSIM mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang mendukung penguatan inklusivisme beragama, seperti terefleksikan dalam beberapa program unggulan berikut

Kelas Religiusitas

Kelas Religiusitas sendiri awalnya dikenal sebagai Kelas Agama Bersama. Setiap semester, guru-guru lintas agama akan mengadakan 1-2 sesi untuk memperkenalkan, membahas, dan menguatkan nilai-nilai kemanusiaan universal dari perspektif lintas agama. Harapannya, para siswa akan menemukan titik-temu yang semoga menjadi titik-tumbuh keimanan yang berkesadaran keberagaman sekaligus toleran. Kelas tersebut terintegrasi dengan pembelajaran Agama di ruang kelas. Guna mengoptimalkan pelaksanaan Kelas Religiusitas tersebut, YPSIM telah mengembangkan Modul Kelas Religiusitas

Adapun tujuan Pembelajaran Kelas Religiusitas adalah:

  • Meningkatkan ketaatan beribadah menurut agama/kepercayaan masing-masing.
  • Meningkatkan empati terhadap sesama.
  • Meruntuhkan stereotype.
  • Meningkatkan toleransi beragama.

Mata Kuliah Wajib Keberagaman dan Inklusivitas

Sebagai institusi pendidikan yang berkomitmen pada nilai-nilai kebhinekaan dan inklusivisme, Universitas Satya Terra Bhinneka telah mengembangkan mata kuliah khusus, yaitu (a) Keberagamaan (Religiusitas) serta (b) Inklusivitas dan Multikulturalisme. Mata kuliah ini dirancang untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang konsep, etika, serta praktik inklusivitas dalam lingkungan multikultural. Mahasiswa yang mengikuti mata kuliah ini akan dibekali dengan berbagai perspektif akademik dan praktis guna membangun kesadaran kritis terhadap isu-isu keberagaman serta strategi dalam menciptakan lingkungan yang lebih inklusif

Dalam mata kuliah Keberagamaan (Religiusitas), mahasiswa akan belajar mengenai konsep dasar agama, inklusivisme dan moderasi beragama, hingga tantangan komodifikasi dan politisasi agama. Sedangkan pada mata kuliah Inklusivitas dan Multikulturalisme, mahasiswa akan mempelajari berbagai topik mendasar, seperti prinsip-prinsip dasar inklusivitas, sejarah dan dinamika multikulturalisme di Indonesia, serta berbagai tantangan yang dihadapi kelompok minoritas. Selain itu, mata kuliah ini juga mengajarkan keterampilan interaksi lintas budaya, analisis kebijakan inklusif, serta strategi dalam membangun ruang-ruang dialog yang produktif dan konstruktif di tengah perbedaan

Melalui mata kuliah ini, Universitas Satya Terra Bhinneka berharap dapat melahirkan lulusan yang memiliki kesadaran tinggi terhadap pentingnya inklusivitas dan mampu menjadi agen perubahan dalam membangun masyarakat yang lebih adil, harmonis, dan saling menghormati perbedaan. Pendidikan inklusif bukan hanya sekadar wacana, tetapi merupakan langkah nyata dalam menciptakan masa depan yang lebih baik bagi seluruh elemen masyarakat.

Chatbot Bhineka

Chatbot Bhineka adalah alat bantu pembelajaran keberagaman interaktif berbasis teknologi untuk penggunaan mandiri ataupun kolaboratif difasilitasi guru di kelas, berisi modul tradisi, ritual dan filosofi agama dan kepercayaan Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Buddha, Konghucu, Parmalim dan Sunda Wiwitan.

Chatbot Bhinneka

Untuk mengintegrasikannya dalam pembelajaran berbasis projek, kamu bisa lihat selengkapnya melalui modul berikut: