Program PAABS (Anak Asuh Berantai dan Bersifat Silang) merupakan inisiatif yang dirintis oleh dr. Sofyan Tan sejak tahun 1989 sebagai upaya nyata dalam mengatasi kemiskinan melalui pendidikan. Program ini didasarkan pada keyakinan bahwa bantuan sosial semata tidak cukup untuk membawa perubahan jangka panjang. Oleh karena itu, PAABS menekankan pentingnya pemberdayaan melalui pendidikan sebagai sarana utama untuk meningkatkan kualitas hidup dan daya saing generasi penerus dari keluarga kurang mampu.
Melalui pendekatan berantai dan bersifat silang, PAABS tidak hanya membantu secara individual, tetapi juga menciptakan ekosistem yang saling mendukung. Selain fokus pada akses pendidikan, program ini juga menanamkan nilai persatuan sebagai landasan penting dalam menghadapi keberagaman masyarakat Indonesia.
Program ini merupakan bentuk pembauran sosial yang memberikan kesempatan kepada anak-anak berpotensi tinggi dan bersemangat belajar, namun terkendala secara ekonomi, untuk meraih pendidikan yang layak. Lebih dari sekadar membantu secara ekonomi, program ini juga menanamkan semangat solidaritas, agar para penerima manfaat kelak tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya mandiri dan sukses, tetapi juga peduli dan siap membantu sesama tanpa memandang perbedaan.
Para alumni anak asuh diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang mandiri secara ekonomi dan tetap peduli terhadap sesama. Ketika berhasil, mereka didorong untuk mengambil peran sebagai donatur atau membantu masyarakat prasejahtera di sekitarnya. Dengan semangat saling memberdayakan, gerakan ini diyakini dapat terus berlanjut dan berkontribusi nyata dalam mengatasi kemiskinan.
Sultan Iskandar Muda melalui Program Anak Asuh hadir sebagai wadah pembauran generasi muda lintas suku, agama, ras, dan budaya. Orang tua asuh dan anak asuh berasal dari latar belakang yang beragam, sehingga diharapkan mampu mengikis sekat psikologis dan stereotip antar kelompok. Anak asuh tumbuh dengan rasa kasih dan saling menghargai, mempercepat terciptanya semangat kebersamaan, penghargaan terhadap keberagaman, serta memperkuat persatuan dan kesatuan.
Program Anak Asuh telah menghasilkan ratusan alumni yang memberi manfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Beberapa alumni bahkan kembali untuk berkontribusi dalam program ini sebagai mentor yang mendampingi generasi baru anak asuh. Prinsip berantai yang ditanamkan pada tiap anak-anak dari keluarga prasejahtera, menjadi sebuah siklus positif perjuangan bagi kelas. Banyak alumni berhasil menempatkan perguruan tinggi dan profesi berkualitas.
"Saya masih ingat saat usaha ayah saya bangkrut dan pendidikan saya terancam putus. Masuk ke SMK Sultan Iskandar Muda melalui Program Anak Asuh menjadi titik balik dalam hidup saya. Di sekolah ini, saya belajar nilai kejujuran dan kerja keras dari dr. Sofyan Tan. Saya diberi kesempatan kuliah sambil bekerja, hingga akhirnya dipercaya menjadi staf pembukuan. Saya tidak akan pernah lupa bagaimana pendidikan mengubah jalan hidup saya."
Iin Junida - Alumni PAABS
"Saya kehilangan ayah sejak kelas 3 SD dan tumbuh dalam keluarga yang sangat miskin. Ibu saya bahkan tidak sanggup membiayai sekolah. Saya pernah membayar uang sekolah dengan buah-buahan dari pekarangan rumah. Bergabung dalam Program Anak Asuh menjadi harapan baru. Karena kegigihan dan kesempatan yang diberikan, saya kini menjadi pengusaha dan kembali sebagai donatur. Bagi saya, pendidikan bukan hanya tentang belajar, tapi juga tentang harapan dan perubahan."
Erlina Lily - Alumni PAABS
Dukung Program Anak Asuh dan ikut berkontribusi dalam melahirkan generasi mandiri dari keluarga prasejahtera, generasi yang berdaya, tangguh, dan memberi manfaat bagi sesama.
Program ini telah berhasil mencetak alumni yang tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga turut berkiprah sebagai aparatur negara, donatur, dan panutan di masyarakat. Banyak di antara mereka yang berhasil menembus perguruan tinggi ternama, baik di dalam maupun luar negeri, melalui program beasiswa.
Syarat
Kewajiban
Mengirim biaya pendidikan anak asuh yang sudah disetujui ke rekening YP.SIM sesuai budget yang dilampirkan Pengurus PABBS dan disepakati oleh Orang Tua Asuh.
Hak
Ayo berkontribusi menciptakan kesetaraan dalam pendidikan, karena akses pendidikan untuk semua