Maarif Award, Apresiasi bagi Pluralisme


Metrotvnews.com, Jakarta: Anak bangsa yang berdedikasi memelihara persatuan dan nilai ke-Indonesia-an melalui inisiatif kepemimpinan di tingkat lokal berbasis nilai keagamaan yang universal mendapat apresiasi, Sabtu (7/6/2014) malam. Tahun ini, Masril Koto dari Sumatera Barat dan Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda Sumatera Utara berhasil memperoleh Maarif Award berkat karya nyata mereka bagi kemanusiaan.

“Demokrasi membutuhkan nilai-nilai keberagaman, orang-orang yang menerima penghargaan Maarif Award selalu orang-orang yang mampu menjembatani perbedaan di masyarakat,” ujar Direktur Eksekutuf Maarif Institut, Fajar Riza Ul Haq, di Grand Studio Metro TV, Jakarta, Sabtu (7/6/2014).

Menurut dia, seorang yang kreatif, otentik, visioner dan membumi merupakan bibit kepemimpinan Indonesia yang mampu menjadi harapan bagi bangsa.

Seperti dua penerima penghargaan tersebut. Masril Koto mampu berinisiatif memprakarsai berdirinya Lembaga Keuangan Mikro Agrobisnis (LKMA) di Agam, Sumatra Utara. Dia pun memiliki pemikiran, pemerintahan harus lebih memperhatikan nasib petani.

Dia juga menyoroti kurangnya penghargaan terhadap petani, terutama penghargaan yang diberikan mahasiswa. Kedua hal tersebut dipandang mendesak mengingat nasib petani yang tengah di ujung tanduk.

“Penghargaan ini merupakan kemenangan bagi para petani, cita-cita kaum tani. Saya hanya mewakilkan saja. Karena ada 200.000 petani kita di Sumatera Barat yang menonton acara ini,” tutur Masril.

Pria berkulit sawo matang ini pernah diundang menjadi dosen tamu bagi program doktoral di Universitas Indonesia dan menjadi konsultan Bank Indonesia dalam hal pemberdayaan masyarakat kecil. Kendati demikian, Masril memilih untuk tetap tampil bersahaja dengan sandal jepit dan kaus oblongnya untuk menginspirasi koleganya sesama petani.

Sementara, Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda memperoleh Maarif Award atas pendidikan pluralisme yang dihadirkannya.

Pendiri yayasan, Sofyan Tan, mengaku terharu sekaligus sedih atas penghargaan tersebut.

Menurut dia, penghargaan ini merupakan tanggung jawab yang harus diemban lembaga pendidikannya. Dia pun berharap menteri pendidikan mendatang mampu menerapkan pluralisme pada pendidikan, bukan lagi di level seremonial.

“Pendidikan yang berbasis pluralisme, seperti yang diterapkan di Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda belum diterapkan secara umum di Indonesia. Kami berharap pemerintahan mendatang bisa menerapkan pendidikan multikultur di Indonesia bukan sekedar seremonial saja,” ujarnya.


Sumber : metrotvnews.com

Posting Komentar

Bagaimana tanggapanmu ?.. yuk tulis disini...

Copyright © Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM).
Designed by ODDTHEMES Shared By Way Templates